'/> Latar Belakang Diadakan / Diselenggarakannya Fls2n -->

Info Populer 2022

Latar Belakang Diadakan / Diselenggarakannya Fls2n

Latar Belakang Diadakan / Diselenggarakannya Fls2n
Latar Belakang Diadakan / Diselenggarakannya Fls2n
Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015-2019 ialah “terbentuknya manusia serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong”.

Dalam arti visi ekosistem pendidikan, terdapat 7 (tujuh) elemen yang terdiri dari:

(1)  Sekolah yang kondusif;
(2)  Guru sebagai penyemangat;
(3)  Orang bau tanah yang terlibat aktif;
(4)  Masyarakat yang sangat peduli;
(5)  Industri yang berperan penting;
(6)  Organisasi profesi yang berkontribusi besar;
(7)  Pemerintah yang berperan optimal.

Terbentuknya manusia serta ekosistem kebudayaan yang berkarakter sanggup diartii sebagai memberikankut:

(1)  Terwujudnya pemahaman mengenai pluralitas sosial dan keberagaman budaya dalam masyarakat, yang diindikasikan oleh kesediaan untuk membangun harmoni sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menjaga kesatuan dalam keanekaragaman;
(2)  Terbentuknya wawasan kebangsaan di kalangan belum dewasa usia sekolah yang diindikasikan oleh menguatnya penilaian-penilaian nasionalisme dan rasa cinta Tanah Air;
(3)  Terwujudnya budaya dan acara riset, budaya inovasi, budaya produksi, serta pengembangan ilmu dasar dan ilmu terapan yang sesuai dengan kebutuhan dunia perjuangan dan dunia industri untuk mendukung pusat-pusat pertumbuhan ekonomi;
(4)  Terwujudnya pelestarian warisan budaya baik bersifat benda (tangible) maupun tak benda (intangible);
(5)  Terbentuknya abjad yang tangguh dengan melestarikan, memperkukuh, dan menerapkan penilaian-penilaian kebudayaan Indonesia;
(6)  Tingginya apresiasi terhadap keragaman seni dan kreativitas karya budaya, yang mendorong lahirnya manusia kebudayaan yang profesional yang ludang keringh banyak;
(7)  Berkembangnya promosi dan diplomasi budaya.

Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015-2019 adalah:

(1)  Mewujudkan pelaku pendidikan dan kebudayaan yang berpengaruh ialah menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, orang bau tanah dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan; memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan; serta serius kudang keringjakan diarahkan pada penguatan sikap yang sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan berkepribadian;
(2)  Mewujudkan kanal yang meluas dan merata ialah mengoptimalkan capaian wajib berguru 12 tahun; meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan, serta bagi wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T);
(3)  Mewujudkan pembelajaran yang bermutu ialah meningkatkan mutu pendidikan sesuai lingkup baku nasional pendidikan; serta memseriuskan kudang keringjakan menurut percepatan peningkatan mutu untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keragaman, dan penguatan praktik baik dan inovasi;
(4)  Mewujudkan pelestarian kebudayaan dan pengembangan bahasa adalah:
a)   menjaga dan memelihara jatidiri abjad bangsa melalui pelestarian dan pengembangan kebudayaan dan bahasa;
b)   membangkitkan kembali abjad bangsa Indonesia, yaitu saling menghargai keragaman, toleransi, adab, moral, dan bersama-sama melalui penerapan budaya dan bahasa Indonesia yang baik di masyarakat;
c)   meningkatkan apresiasi pada seni dan karya budaya Indonesia sebagai bentuk kecintaan pada produk-produk dalam negeri;
d)   melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan warisan budaya termasuk budaya laut dan kepulauan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat;
(5)  Mewujudkan penguatan tata kelola serta peningkatan akibattivitas birokrasi dan pelibatan publik ialah dengan mepaling baguskan pelibatan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kudang keringjakan yang berbasis data, riset, dan bukti lapangan, membantu penguatan kapasitas tata kelola pada pendidikan di daerah, membuatkan koordinasi dan kolaborasi lintas sektor di tingkat nasional, mewujudkan birokrasi Kemendikbud yang menjadi teladan dalam tata kelola yang kebersihan, akibattif, dan efisien.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maka perlu dilaksanakan aneka macam kegiatan yang sekaligus sebagai upaya dalam pemenuhan hak akseptor didik untuk mengaktualisasikan dirinya secara optimal. Kegiatan tersebut di antaranya penyelenggaraan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Kegiatan FLS2N dilaksanakan untuk akseptor didik tingkat sekolah dasar, secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi.

FLS2N dibutuhkan sanggup menjadi salah satu contoh training pendidikan di bidang seni dan sastra di Indonesia. Di samping itu, akan menjadi ajang pembentukan abjad akseptor didik biar memiliki daya cipta, kelembutan hati serta kecintaan seni dan budaya bangsa. 

Advertisement

Iklan Sidebar